Manajemen Investasi Teknologi Informasi

iseng browing ngumpulin data tentang MITI dapat  info bagus dari (http://stanlysk.blogspot.com/2012/04/catatan-kuliah-manajemen-investasi.html) data ini di ambil pada hari senin tanggal 27 april 2015 pukul 12.58
jadi inget Dosen MITI ane  "Ir. Benny Ranti, MSc.", pengen belajar lagi eui kebeliau ,,,baru dikasih 2 - 3 kembang jurus sama beliau .. ( berikut contoh presentasi tentang MITI dari Suhu ane, Download

1. NILAI TI (diterjemahkan dari IT Value)
Fakta menunjukkan bahwa perusahaan menginvestasikan uangnya utk mengembangkan sistem informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer karena para pengambil keputusan “percaya” bahwa mereka telah melihat hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan, yang dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan.
  • Menurut DR. B. Ranti, manfaat bisnis TI (atau IT Business Value) dapat dipahami sebagai besaran kontribusi TI untuk meningkatkan kinerja organisasi.
  • Selama periode awal perkembangan komputer (sekitar tahun 1950-an), dalam kurun waktu sekitar 30-40 tahun; maka komputer lebih difokuskan “hanya” sebagai  alat pengolahan data elektronik dan untuk menjalankan aplikasi spesifik spt. Payroll dan G/L. Pada periode ini, maka manfaat dan biaya mudah dinyatakan dan diukur, misalnya sebagai Pemindahan biaya.
  • Memasuki periode 2000-an, penggunaan TI telah bergeser dari efisiensi (otomasi), efektivitas (informasi) ke inovasi (transformasi) yang membuat manfaat menjadi lebih intangible sehinggalebih sukar utk dinyatakan dan diukur.
  • Penilaian Investasi TI tak bisa diacuhkan dan menjadi salah satu isu strategi manajemen.

2. IT Governance Decision Domains (Daerah Keputusan Tata Kelola TI)
Sumber : Gartner Group

IT Principles;
Pernyataan pimpinan mengenai bagaimana TI dipakai dalam bisnis
IT Infrastruktur Strategis
Strategi mengenai pondasi dasar anggaran kemampuan TI (baik teknis dan manusia), dibagi melalui perusahaan sbg pelayanan yg dapat dipercaya, dan dikoordinasikan secara terpusat (spt. Jaringan, heldesk, data bersma)
IT Architecture
Sekumpulan tehnik pihahan yang diintegrasikan utk menuntun organisasi di dalm memenuhi tujuan bisnisnya. Arsitektur adalah serangkaian kebijakan dan aturan yg mengurus  pemakaian TI dan mengendalikan alur migrasi ke jalan bisnis yang akan dilakukan (termasuk data, tehnologi, dan aplikasi)
Business Aplication Need
Aplikasi bisnis utk di diperoleh atau dibangun
IT Investment and prioritization
Keputusan mengenai berapa besar dan dimana TI akan diinvestasikan, termasuk persetujuan proyek dan tehnik2 pertimbangan

3. IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI) (Source : ITGI)
Area focus Tatakelola IT Perusahaan
  • Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan operasional perusahaan.
  • Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran, memastikan bahwa  TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah dari TI
  • Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan infratruktur.
  • Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan tempelan tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
  • Performance measurement: menjejaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh, balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mem-ncapai tutjuan yg dpt diukur melebihi akuntasi yg conventional.

4. NILAI INVESTASI TI (source : Turisco FCG)
  • Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi bisnis.
  • Proses ini termasuk metode dan alat utk menghitung secara akurat, menjajaki dan akhirnya  menyadari hasil positif bisnis dari investasi TI.
  • Investasi TI dan ROI adalah satu dari topic diskusi hangat, tanpa tergantung industri.
  • CEO dan manajemen senior mengharapkan perubahan dari focus belanja (cost) TI ke kebutuhan dimana investasi menghasilkan perbaikan yg nyata dalam bisnis.

5. MENGAPA MENILAI INVESTASI TI SUKAR? (Source : Giaglis et al)
  • Manfaat tidak dapat terukur secara alami
  • Manfaat TI direalisasikan dalam jangka panjang
  • Strategi dan keuntungan kompetitif sukar utk dihitung
  • Manfaat TI tdk langsung dan karena itu tidak dapat dibedakan dari beberapa factor yg mengacaukan
  • Teori dan teknik yang tersedia sukar utk mengerti dan menangkap nilai dari system informasi.

6. TIPE UMUM DARI KESUKARAN PENILAIAN TI (Source: Wilcocks)
  • Beberapa organisasi mencari diri mereka sendiri dalam situasi catch-22. untuk alasan persaiangan mereka tidak dapat berusaha tdk utk berinvestasi dalam IS/IT, tetapi secara economi mereka tidak dapat menemukan pertimbangan yg cukup, dan penilaian praktis tidakdapat memberikan cukup dukungan, utk melakukan investasi.  
  • Karena infratruktur IS/IT menjadi suatu bagian yang tdk dapat dihindarkan dari proses dan struktur organisasi. Sehingga sukar utk dipisahkan dampak TI terhadap asset dan kegiatan lainnya.
  • Ada kesimpangsiuran kelemahan mengartikan kebutuhan informasi sama halnya IS/IT sbg asset modal besar, meskipun tingkat pembelanjaannya tinggi
7. BEBERAPA DAMPAK NEGATIF
  • Biaya umum TI lebih besar dari yg diantisipasi (source : AT. Kearney, 1987)
  • TI tidak dihubungkan ke peningkatan produktivitas secara keseluruhan (sumber: OECD)
  • Hanya 31% laporan perusahaan yang memperkenalkan bahwa TInya telah sukses (sumber: Amdahl, 1989)
  • 70% user mendeklarasikan bahwa system mereka tidak menjalankan investasi perusahaan mereka (sumber: Romtech,1989)
  • Hanya 24% perusahaan yang mengakui laba modal dari TI mereka (sumber: Hochstrasser & Grififiths,1990)
  • 20% belanja TI di sia-siakan dan 30%-40% proyek SI menyadari bukan keuntungan bersih, bagaimanapun ukurannya (sumber: willcock,1991)
  • Beberapa pernyataan yg menakut-nakuti di temukan di dalam buku, jurnal dan majalah (misalnya tulisan Nicholas Carr)

8. THE PRODUCTIVITY PARADOX
  • Menurut beberapa IT-cons, sukar utk menjelaskan bahwa investasi TI mempunyai penambahan output atau gaji.
  • Pertentangan antara ukuran investasi dalam TI dan ukuran output pada tingkat nasional diuraikan sebagai PRODUCTIVITY PARADOX.
  • Pertanyan besarnya adalah:
    • Jika TI tidak meningkatkan produktivitas atau memperbaiki kinerj bisnis, mengapa organisasi menginvestasikan sejumlah uang utk TInya?
  • Jadi IT tidak mempunyai atau memberikan nilai ekonomi yang berarti atau nilai TI tidak pernak digali secara optimal.  

9. KESIMPULAN
  • Kedisiplinan dan pemikiran yang difokuskan pada hasil dan praktek diperlukan jika ingin mendapatkan nilai real bisnis dari investasi IS/IT.
  • Organisasi memerlukan pengertian yang jelas mengenai nilai utk membuat keputusan mengenai dimana utk diinvestasikan
  • Metodologi Information Economics (dan/atau IT Valuation Matrix, IT Value Network) dapat dipakai utk menolong bisnis dan manager IS/IT mengukur dan memprioritaskan proyek IS/IT yang didasarkan pada pengembalian nilai.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Manajemen Investasi Teknologi Informasi "

Post a Comment